Article Detail
Efektivitas Cairan Pembersih Timbal (Pb) dengan Koagulan Kitin Udang Windu dan Adsorben Keratin Limbah Bulu Ayam Petelur pada Jambu air.
Efektivitas Cairan Pembersih Timbal (Pb) dengan Koagulan
Kitin Udang Windu dan Adsorben Keratin Limbah Bulu Ayam Petelur pada Buah Jambu
Air (Syzygium aqueum) di Pinggir
Jalan
Carelline Irawan, Cecilia Agatha Nyoto
Pembimbing: Yuliana Tri Wahyuni,
S.Si.
SMA Tarakanita Citra Raya
Jl. Evergreen Timur 1 Ciakar,
Panongan, Tangerang, 15710
1. Pendahuluan
Timbal (Pb) adalah
logam berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi dan tersebar ke alam
dalam jumlah kecil melalui proses alami. Namun, timbal juga bisa berasal dari
kegiatan manusia yang mampu mencapai jumlah 300 kali lebih banyak dibandingkan
Timbal (Pb) alami. Timbal (Pb) sangat merugikan manusia dalam segi kesehatan
karena memiliki efek racun berbahaya bila terkontaminasi.
Salah satu kegiatan manusia yang dapat menghasilkan
Timbal (Pb) adalah penggunaan kendaraan bermotor. Logam timbal (Pb) sebagai gas
buang kendaraan bermotor dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan.
Dalam bentuk aerosol anorganik, timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh melalui
udara yang dihirup atau makanan seperti sayuran dan buah-buahan. Terutama
buah-buahan yang tidak dikupas kulitnya saat dimakan.
Sebagai warga Indonesia, kita seringkali melihat
buah-buahan yang di jual di pinggir jalan dalam keadaan tidak tertutup. Hal ini
akan membahayakan apabila buah yang diperdagangkan di pinggir jalan sudah
berada di sana dalam waktu yang lama, karena buah-buahan tersebut dapat
terkontaminasi oleh Timbal (Pb) yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.
Salah satu cara untuk mengurangi kadar Timbal (Pb)
adalah dengan proses adsorpsi dan koagulasi. Maka dari itu, peneliti ingin
melakukan penelitian untuk mengurangi kadar Timbal pada buah jambu air yang
dibeli di pinggir jalan Pasar Cikupa, Tangerang dengan menggunakan koagulan
kitin kulit udang dan adsorben bulu ayam petelur. Adapun, perumusan masalah
dari penelitian ini adalah [1] Apakah koagulan kitin dan adsorben bulu ayam
efektif dalam penurunan kadar Timbal (Pb) pada buah?. [2] Berapa kadar koagulan
yang efektif dalam pengendapan Timbal (Pb) pada buah?
2. Metodologi
2.1
Pembuatan Adsorben Bulu Ayam
Bulu ayam dicuci, dibilas, dijemur
hingga kering tidak berbau. Tulang bulu ayam dipisahkan dan bulu ayam digunting
kecil. Bulu ayam direndam aseton selama 30 menit, disaring menggunakan corong
buchner, dan dikeringkan dalam oven 40℃ selama 30 menit. Selanjutnya, bulu ayam
akan diaktivasi dengan cara direndam dalam larutan alkali NaOH 1M. Adsorben
bulu ayam sebanyak 0,5 gram direndam alkali NaOH 100 ml, lalu diaduk selama 30
menit. Kemudian, bulu ayam disaring menggunakan corong buchner, residu
dikeringkan di oven 50℃.
2.2
Pembuatan Kitin Kulit Udang
Kulit udang kering dihaluskan dengan
mortar dan alu, lalu diayak 100 mesh. Selanjutnya dilakukan deproteinasi dengan
cara mencampurkan serbuk kulit udang kering sebanyak 10 gram dengan 100 ml
larutan NaOH 3,5%, lalu dipanaskan selama 65°C selama 2 jam. Hasil endapan
disaring menggunakan corong buchner dan dicuci aquades hingga ph netral.
Setelah pH netral dilakukan demineralisasi dengan cara mengeringkan endapan
dalam oven 105°C selama 6 jam dan bubuk kitin halus direndam larutan HCl 1M 150
ml dan di oven 105℃ selama 6 jam.
2.3
Pencampuran Adsorben dan Koagulan
Formulasi dari Cairan Pembersih
Timbal (Pb) divariasikan dengan variabel berikut:
- Variabel terikat: efektivitas
koagulan dan adsorben.
- Variabel bebas: konsentrasi
koagulan.
- Variabel kontrol: konsentrasi
adsorben.
Bahan |
F1 |
F2 |
F3 |
F4 |
Adsorben |
0,5 gr |
0,5
gr |
0,5
gr |
- |
Koagulan |
- |
0.75
gr |
2
gr |
- |
Aquades |
100
ml |
100
ml |
100
ml |
cuci
air mengalir |
Tabel 1. Formulasi Adsorben dan
Koagulan.
Setelah dilakukan pencampuran
adsorben dan koagulan sesuai dengan formulasi yang ada, buah jambu air mulai
direndam selama 2 jam.
3. Hasil dan Pembahasan
Formulasi |
Unit |
Test Result |
Method |
F1 |
mg/kg |
Below
0.0134 |
SNI 19-2896-1998 |
F2 |
mg/kg |
Below
0.0134 |
SNI 19-2896-1998 |
F3 |
mg/kg |
Below
0.0134 |
SNI 19-2896-1998 |
F4 |
mg/kg |
Below
0.0134 |
SNI 19-2896-1998 |
Tabel 2. Hasil Uji SSA.
Hasil uji SSA (Spektrofotometer
Serapan Atom) tidak menunjukkan adanya perubahan karena besarnya timbal terlalu
kecil sehingga sulit terdeteksi. Namun, hasil uji SSA ini sudah memenuhi
standar kadar timbal dalam buah yang telah ditentukan oleh Peraturan Badan
Pengawas Obat dan Makanan No. 5 Tahun 2018 Tentang Batas Maksimum Cemaran Logam
Berat Dalam Pangan Olahan, yaitu tidak melewati 0.20 mg/kg.
Namun, berdasarkan hasil tes FTIR
oleh Wara Dyah Pita, et al, 2018, Bulu ayam sebelum aktivasi menunjukkan puncak
serapan amida III pada 1238,36 cm-1 dan 1238,78 cm-1 untuk bulu ayam
teraktivasi dengan bentuk puncak yang kecil. Hal ini menunjukkan bahwa adsorben
bulu ayam mampu berperan sebagai penyerap yang kuat.
Kulit udang mengalami penurunan
berat drastis setelah menjadi kitin disebabkan karena kandungannya telat hilang
saat dicuci dengan asam dan basa kuat. Penelitian terhadap limbah cair industri
batik yang dilakukan oleh Martinus et al (2008) kitin berguna sebagai koagulan
pada limbah cair berfungsi untuk menarik partikel koloid sehingga membentuk
flok. Pada cairan pembersih buah jambu, tidak terbentuk flok karena objek
berupa buah dan jangka waktu perendaman cenderung cepat.
4. Kesimpulan dan Saran
Koagulan kitin dan Adsorben keratin
bulu ayam petelur tidak mempengaruhi kadar Timbal (Pb) yang ada dalam buah
jambu, karena masih terlalu kecilnya kadar timbal pada sampel buah jambu air
yang dibeli di Pinggir Jalan Pasar Cikupa Tangerang. Namun, dapat disimpulkan
bahwa dengan mencuci buah menggunakan air mengalir tidak mengubah kadar timbal
yang ada pada buah jambu air.
Pengambilan sampel sebaiknya berasal di daerah berpolusi tinggi dan terkena polusi dalam jangka waktu yang lama. Harus ada pengkajian ulang terhadap pencampuran antara koagulan dan adsorben untuk menghasilkan cairan pembersih timbal yang optimal. Preparasi dan pelaksanaan sampel terhadap buah menggunakan alat SSA (Spektrofotometer Serapan Atom) dipersiapkan secara matang.
Daftar Pustaka
[1]
Rengga, Wara D.P., Triwibowo, B.,
Nurazizah, N., & Hidayah, U. N. (2018). Kesetimbangan
dan kinetika adsorpsi larutan logam timbal menggunakan protein keratin dari
bulu ayam pedaging (gallus domesticus)
[2]
Syam, Syamsudin & Irnawati. (2021). Studi Kandungan Logam
Berat Timbal (Pb) pada Buah yang Dijual Dipinggir Jalan Study Of The Heavy Metal Content Of Lead (Pb)
In Fruit Sold On The Roadside. Jurnal
Sulolipu, Vol. 21 No.1
[3]
Antuni W., & Erfan P. (2009).
Pengaruh Konsentrasi Kitosan dari Cangkang Udang Terhadap Efisiensi Penjerapan
Logam Berat.
[4]
Martinus D.C., Yuniarti A., & F.
Sinung P. (2008). Pemanfaatan Kitin Udang Sebagai Penyerap Timbal dan Tembaga
pada Limbah Cair Industri Batik di Solo. Biota Vol. 13 (1).
[5]
Ayu, (2016). Adsorpsi Logam Timbal
(Pb) Menggunakan Kitin dari Limbah Kulit Udang Putih (Penaeus merguiensis de Man)
[6]
Analisis Kandungan Timbal (Pb) Pada
Makanan Jajanan Gorengan di Pinggiran Jalan Raya Kec. Girian Kota Bitung Tahun
2021 Vol. 10
[7]
DRPM ITS, (2022, Desember 21)
Pembuatan Kitosan dari Limbah Kulit Udang, Desa Sudimoro, Pacitan | Departemen
kimia ITS
[8] [Video]. YouTube https://youtu.be/75rkjJia1lw
-
there are no comments yet