Article Detail


Menjadi Ilmuwan Muda: Eksplorasi Jaringan dengan Mikroskop di Kelas XI

SMA Tarakanita Citra Raya kembali menghadirkan pengalaman belajar bermakna melalui kegiatan praktikum Biologi bagi siswa kelas XI. Pembelajaran ini dirancang untuk memberi kesempatan kepada siswa melakukan pengamatan langsung menggunakan mikroskop dengan preparat segar, sehingga mereka dapat memahami struktur jaringan hewan maupun tumbuhan secara nyata. Melalui pendekatan inkuiri, siswa tidak sekadar menerima informasi, tetapi menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan selama proses penyelidikan.

Inkuiri sebagai Pendekatan Belajar

Kegiatan diawali dengan pengantar guru mengenai metode inkuiri sebagai pendekatan pembelajaran. Guru mengajak siswa memunculkan pertanyaan pemantik, seperti “Bagaimana bentuk sel itu? Apakah bentuk sel tumbuhan dan hewan sama?” Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi dasar penyelidikan yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan aktif.

Dengan inkuiri, proses belajar beralih dari sekadar mendengar menjadi melakukan observasi, menganalisis, dan menyimpulkan. Siswa berperan sebagai peneliti muda yang berusaha menemukan konsep melalui pengalaman langsung.

Pengamatan Jaringan Hewan

Tahap pertama praktikum adalah pengamatan jaringan hewan. Siswa membuat preparat segar sel epitel dari dinding rongga mulut. Sampel yang telah dioleskan pada kaca objek diberi pewarna biru metilen untuk memperjelas struktur sel.

Saat mengamati menggunakan mikroskop cahaya, siswa menemukan beberapa karakteristik jaringan epitel, antara lain: bentuk sel epitel pipih yang khas, posisi inti sel yang tampak jelas, susunan sel yang cenderung longgar dan tidak terlalu rapat. Pengalaman ini membantu siswa memahami bentuk dan struktur jaringan epitel serta fungsinya dalam melapisi permukaan tubuh.

Pengamatan Jaringan Tumbuhan

Pada tahap berikutnya, siswa melakukan pengamatan jaringan tumbuhan dengan menggunakan preparat segar epidermis daun. Melalui fokus lensa mikroskop, siswa melihat susunan sel epidermis yang tampak menyerupai mosaik.

Beberapa temuan penting dari pengamatan tersebut meliputi: bentuk sel epidermis yang teratur dan rapat, tidak adanya rongga antarsel, fungsi epidermis sebagai lapisan pelindung yang menjaga struktur daun dari kehilangan air dan ancaman luar.

Pendekatan inkuiri membuat siswa mampu menghubungkan bentuk jaringan dengan fungsinya, sehingga pemahaman yang diperoleh lebih bermakna.

Pembelajaran yang Aktif, Menyenangkan, dan Bermakna

Sepanjang kegiatan praktikum, suasana kelas tampak hidup. Siswa bekerja dalam kelompok kecil, berdiskusi mengenai temuan masing-masing, serta mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel dan gambar sketsa jaringan. Mereka terlihat antusias menggunakan mikroskop dan saling bertukar hasil pengamatan.

Melalui pengalaman langsung ini, siswa tidak hanya memahami konsep secara teoritis, tetapi juga mengembangkan keterampilan ilmiah seperti observasi, analisis, dan komunikasi ilmiah. Pendekatan inkuiri yang diterapkan membuat pembelajaran lebih aktif, menyenangkan, dan relevan dengan dunia nyata.

Kegiatan praktikum mikroskop di kelas XI SMA Tarakanita Citra Raya menjadi sarana efektif untuk memperkuat pemahaman siswa tentang struktur jaringan hewan dan tumbuhan. Lebih dari itu, praktik ini menumbuhkan sikap ilmiah serta kemampuan berpikir kritis yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran Biologi. Diharapkan kegiatan seperti ini terus dikembangkan agar siswa semakin terlatih untuk belajar melalui pengalaman dan penemuan.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment