Article Detail
“Metamorphosis”
“Bajak laut haus akan
harta karun, ibarat guru yang harus haus akan ilmu agar selalu dapat dibagikan
kepada siswa”
Pada
hari sabtu, 9 Desember 2023, guru-guru SMA Tarakanita Citra Raya mengikuti hari
studi guru (HSG) secara virtual melalu zoom meeting. HSG dimulai pukul
08.00 dan dibuka dengan doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Mars
Tarakanita kemudian acara dilanjutkan dengan penguatan dari bapak Fx. Widodo,
M.Pd selaku kepala sekolah SMA Tarakanita Citra Raya. Dalam Hari Studi Guru ini,
Ibu F. Maya Ratih dan Bapak Albertus Juan Datu mengisi sebagai pemateri disesi
pertama dan sesi kedua.
Pada
sesi pertama, Ibu Maya Ratih mengajak seluruh bapak ibu guru untuk melihat
kembali bagaimana untuk bermetamorfosis menjadi guru hebat bagi peserta didik. “Learning
Metamorphosis: Hebat Gurunya Dahsyat Muridnya” menjadi materi dalam sesi
pertama Hari Studi Guru ini. Dalam sesi ini
kita diingatkan kembali untuk memukan hal-hal yang membuat kita takjub dan mempelajarinya.
Belajar tidak mengenal waktu bisa dilakukan kapan saja. Peserta didik belajar
mengenali diri dan dengan adanya kurikulum merdeka sangat membantu menemukan
diri ataupun bakat mereka. Kebanyak sekolah di Indonesia masih mengedepankan
aspek kognitif dalam mendidik peserta didiknya. Setiap anak tidak hanya
memiliki aspek kognitif, namun afektif dan psikomotor yang harus terus
dikembangkan. Peserta didik tidak sajaa harus cerdas secara intelektual namun
juga secara emosional dan spiritual.
Dalam
sesi pertama ini juga dijelaskan bahwa otak memiliki 5 versi kemampuan belajar
antara lain versi emosional, versi sosial, versi kognitif, versi fisik, versi reflektif.
Akibat jika guru tidak bisa memahami dan
memaksimalkan cara kerja otak yaitu pembelajaran cenderung monoton, guru tidak
mampu menggali bakat dan potensi murid, guru lebih sering marah ketimbang sabar,
dan, model pembelajaran hanya terfokus pada pengembangan kecakapan secara
akademis. Pendidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong melainkan
menyalakan api yang hamper padam “William Butler Yeats”
Dalam
sesi kedua, Bapak Albertus Juan Datu menjelaskan materi tentang pengimplementasian
Curipod di pembelajaran yang membantu guru dan siswa sekolah untuk
belajar. Pembelajaran adaptif dan inovatif dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam mencari jalan pemecahan masalah sebanyak dua kalu lipat sehingga ada
peningkatan prestasi belajar siswa. Pembelajaran
adaptif dan inovatif juga dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam
bertanya dan berdiskusi sebanyak 30%. Pembelajaran adaptif dan inovatif dapat
membantu siswa dalam memahami materi sebanyak 20%. Curipod membantu menciptakan
pembelajaran adaptif dan inovatif melalui fitur-fitur yang memudahkan siswa dan
guru dalam membuat materi pembelajaran atau konten ajar.
The wings of
transformation are born of patience and struggle – Janet S. D. – (B.L.D)
-
there are no comments yet