Article Detail

Persahabatan Tanpa Batas dalam Closing Ceremony Pertukaran Pelajar Junshin School dan SMA Tarakanita Citra Raya

 

Closing Ceremony program pertukaran pelajar antara Junshin School Jepang dan SMA Tarakanita Citra Raya dilaksanakan dengan penuh keceriaan dan kehangatan pada 31 Juli 2025. Acara dibuka dengan senam bersama yang tidak hanya membuat tubuh segar, tetapi juga menjadi sarana mencairkan suasana di antara para siswa dari dua budaya berbeda. Rangkaian acara semakin meriah dengan penampilan seni budaya dari siswa Tarakanita, mulai dari tari tradisional hingga musik modern yang memikat perhatian.

Momen penuh kesan ini turut diramaikan oleh kehadiran tiga siswa dari Junshin School: Nanamaru Sato, Yuta Fujimura, dan Reigo Miyazaki. Dalam wawancara bersama tim jurnalistik Tarakanita, ketiganya mengungkapkan betapa menyenangkannya pengalaman mereka selama berada di Indonesia. Nanamaru sangat menikmati makanan khas Indonesia dan kegiatan olahraga pagi, sementara Yuta dan Reigo merasa kagum dengan kehangatan dan keramahan yang mereka terima dari siswa Tarakanita.

Pengalaman mereka di sekolah ini tidak hanya memperluas wawasan tentang budaya, tetapi juga membuka ruang untuk persahabatan yang tulus. Reigo menyebut bahwa pelajaran yang ia ikuti di Tarakanita terasa menyenangkan karena suasananya mendukung dan para siswa sangat ramah. Yuta menambahkan bahwa ia belajar banyak tentang kerja sama tim dan cara berkomunikasi lintas budaya selama program berlangsung.

Tidak hanya siswa yang memberikan kesan positif, guru Bahasa Inggris dari Junshin School, Toru Ikegaki, juga turut menyampaikan pandangannya. Dalam wawancara bersama tim jurnalistik, ia menyatakan kekagumannya pada semangat belajar siswa Tarakanita dan kemampuan mereka dalam menjalin hubungan dengan siswa asing. Ia berharap kerja sama seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi jembatan yang kuat antara Indonesia dan Jepang.

Acara penutupan diakhiri dengan momen tukar cendera mata dan sesi foto bersa. Suasana haru dan bahagia begitu terasa ketika para siswa dan guru saling mengucapkan salam perpisahan. Meski singkat, kebersamaan yang terjalin selama beberapa hari terakhir telah menciptakan ikatan yang kuat dan kenangan yang akan selalu dikenang.

Program pertukaran pelajar ini membuktikan bahwa batas geografis dan budaya bukanlah penghalang untuk menjalin persahabatan. Justru melalui perbedaan itulah, para siswa belajar untuk saling menghargai, memahami, dan tumbuh bersama dalam semangat global yang inklusif dan penuh rasa hormat. (Theodore Audley Kertajaya & Carissa Christiani Silaban)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment