Article Detail

Hari Study Guru (HSG) : Meningkatkan Keterampilan Literasi dan Numerasi di Sekolah


Tangerang – Bapak Ibu Guru SMA Tarakanita Citra Raya kembali mengadakan Hari Studi Guru (HSG) pada Sabtu, 19 Oktober 2024 melalui zoom meeting. Dalam Hari Studi Guru ini mengangkat tema “Meningkatkan Ketrampilan Literasi dan Numerasi”.  HSG dibuka dengan pembukaan dan pengantar dari bapak FX. Widodo, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Tarakanita Citra Raya.

Pada sesi pertama diisi dengan topik “Pola Berpikir yang Berkembang dapat Mempengaruhi Peningkatan Numerasi” dengan pengisi materi oleh Ibu Merry Larasati, S.Pd. Dalam sesi pertama ini, Ibu Merry memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi pola pikir berkembang. Selain itu dipaparkan juga tentang lingkungan yang mendukung pola pikir numerasi. Lingkungan ini adalah lingkungan yang mampu menyakinkan peserta didik bahwa mereka memiliki kemampuan matematika yang dapat dikembangkan melalui usaha dan ketekunan serta membentuk sikap positif dalam menerima tantangan, bertahan dalam kesulitan, memandang usaha dan kerja keras sebagai jalan menuju kesuksesan, belajar dari kritik, dan menemukan inspirasi kesuksesan orang lain. Lebih lanjut untuk meningkatkan keterampilan numerasi dapat dicapai dengan menyiapkan lingkungan fisik dan menyiapkan lingkungan intelektual.

Dalam sesi pertama ini, Ibu Merry Larasati juga menyampaikan hubungan pola pikir berkembang dalam proses penalaran dan pemecahan masalah numerasi. Keterampilan yang diajarkan di sekolah ini dibutuhkan untuk masa sekarang dan masa mendatang. Setiap pembelajaran matematika harus didorong untuk mengembangkan penalaran dan keterampilan pemecahan masalah. Sebagai pendidik kita juga diingatkan untuk membangkitkan kesadaran peserta didik saat bernalar dan memecahkan masalah dengan menggunakan pertanyaan metakognitif.

Selanjutnya pada sesi kedua pemateri diisi oleh Bapak Robertus Nederland dengan topik “Strategi Pembelajaran Bahasa untuk Meningkatkan Kecakapan Literasi Membaca”. Topik yang disampaikan oleh Bapak Robertus ini berdasarkan realitas minat membaca di Indonesia yang masih cukup rendah. Dalam sesi ini disampaikan bahwa teks multimodal seperti misalnya infografis dapat membantu membiasakan peserta didik mengenali karakteristik informasi pada berbagai media sehingga peserta didik akan terbiasa menanggapi informasi dengan kritis.  Dalam sesi ini juga disampaikan bahwa dalam memaknai suatu bacaan, peserta didik dapat diajak untuk menganalisis kata-kata yang sulit dan belum dimengerti.

Seiring dengan perkembangan dunia melalui kemajuan teknologi dan informasi, literasi tidak terbatas pada kemampuan membaca dan menulis melalui media “cetak” seperti tertulis pada kertas. Dalam sesi ini, Bapak Robertus juga menyampaikan bahwa dalam meningkatkan literasi membaca, peran guru sebagai model atau contoh kepada peserta didik untuk berliterasi sangatlah penting. Namun Bapak Robert juga mengingatkan bahwa tidak hanya guru yang bertanggung jawab dalam meningkatkan literasi membaca namun juga semua pihak ikut andil dalam hal ini. Dalam peningkatan literasi, pemilihan teks yang tepat sesuai dengat tingkat membaca peserta didik juga menjadi sangat penting. Selain itu pengantur grafis sebagai strategi literasi dapat menjadi salah satu cara untuk kegiatan diskusi dalam pembelajaran. Selain itu strategi lainnya untuk meningkatkan literasi adalah membuat inferensi atau strategi meminta siswa untuk menggabungkan petunjuk dari teks dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki sebelumnya untuk mencari keterikatan dan memahami teks. Strategi lain adalah mengevaluasi atau strategi literasi yang dilakukan ketika dan setelah membaca.

 

 

Penulis

B.L.D









Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment