Article Detail

PBR: Mengenal Keanekaragaman Hayati

Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memusatkan pada kajian tentang mahkluk hidup dan organisme hidup. Dalam penerapannya cabang ilmu biologi selalu identik dengan kegiatan praktikum tetapi tetap mengacu pada teori tertentu. Pembiasaan kegiatan praktikum dalam bidang ilmu Biologi sangat berpengaruh pada peningkatan kemampuan berpikir peserta didik. Berkaiatan dengan hal tersebut maka penerapan kegiatan Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) dalam pembelajaran biologi sangatlah tepat. Pembelajaran ini merupakan sebuah proses yang mengajak peserta didik untuk melakukan analisis, sintesis, dan evaluasi sehingga kedepannya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari.

Penerapan Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) khsususnya dalam pembelajaran biologi di SMA Tarakanita Citra Raya telah berlansung lama. Dari hasil wawancara bersama Ibu Anastasia Dian Susanti selaku guru mata pelajaran Biologi dikatakan bahwa dalam proses desain pembelajaran biologi harus mengarah pada kegiatan riset. Hal ini bertujuan mengasah kemampuan berpikir dari peserta didik. 

Dalam desain pembelajaran terbaru untuk kelas X, Bu Susan mengangkat topik keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, hal pertama yang hendak dipelajari dalam topik ini adalah  tingkat takson makhluk hidup, konsep spesies dan gen, serta ciri morfologi. Tujuan yang diharapkan dari pembelajaran ini adalah peserta didik dapat mendeskripsikan semua ciri keanekaragaman hayati gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi literasi. Selain itu peserta didik juga dapat mengklasifikasikan 3 zona keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan Garis Wallace dan Garis Webber dengan tepat. Sedangkan model pembelajaran yang diterapkan adalah Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah. Dengan penerapan PBL ini dan penggungaan metode diskusi diharapkan akan mencapai semua tujuan pembelajaran. 

Menurut Bu Susan, langkah awal yang dilakukan pada proses pembelajaran berbasis riset yaitu diawali dengan pertanyaan pemantik yang diutarakan oleh guru misalnya, “Pernah memperhatikan mengapa wajah Anda walaupun ada kemiripan, tapi tampak berbeda dengan kakak atau adik meskipun berasal dari orang tua yang sama?”. Selain dengan beberapa pertanyaan pemantik, guru juga wajib menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan setelah itu baru  dilanjutkan dengan mengerjakan test awal atau pre-test secara lisan untuk mengetahui pemahaman awal. Pada tahap apersepsi peserta didik menyaksikan dan memperhatikan video yang diberikan melalui laman Youtube. Setelah melakukan kegiatan menonton video tersebut, peserta didik dipersilakan untuk mengajukan satu pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa” atau “Bagaimana”. 

Sementara itu, pada kegiatan inti akan diawali dengan sintaks Meeting the Problem. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5 / 4 orang dan pada setiap kelompok akan dibagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya peserta didik mengidentifikasi masalah pada gambar beragam buah mangga kemudian membuat 2 pertanyaan permasalahan terkait gambar tersebut. Dari pertanyaan yang sudah disiapkan, peserta didik menyampaikan secara lisan permasalahan yang telah ditemukan. Kemudian bersama guru, peserta didik menentukan beberapa pertanyaan yang akan didiskusikan dalam kelompok terkait tingkat keanekaragaman hayati.

Pada sintaks berikutnya, yakni Problem analysis and Learning Issues. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis masalah dan  menentukan prosedur penyelesaian masalah dalam pertanyaan tersebut. Pada proses dinamika ini peserta didik mencari data atau informasi yang diperlukan melalui diskusi kelompok. 

Memasuki sintaks Discovery and Reporting. Setiap peserta didik mencari jawaban dari berbagai sumber dan mendiskusikan hasil pencariannya dalam kelompok. Selain itu, pada tahapan ini peserta didik menentukan dari beberapa sumber yang didapatkan, yang kemudian diolah dan disimpulkan menjadi jawaban yang paling tepat. Hasil dari diskusi tersebut dituliskan ke dalam LKPD. 

Setelah menuliskan jawaban dalam LKPD, peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas secara bergantian. Bagi peserta didik atau kelompok yang menjadi audiens, diminta untuk memberikan tanggapan, persetujuan, ketidaksetujuan, dan atau pertanyaan atas presentasi kelompok. juga peserta didik menyampaikan secara lisan pengalaman selama berdiskusi dalam kelompok. Kegiatan ini merupakan bagian dari sintaks Solution Presentation and Reflection. Pada sintaks terakhir, yakni Overview, Integration, Evaluation. Bersama guru, peserta didik mengemukakan hasil kesimpulan selama proses pembelajaran berlangsung.  

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment