Article Detail

Rapat Awal Tahun Ajaran 2023-2024

Pada hari Jumat, 7 Juli 2023. Bapak/Ibu guru SMA Tarakanita Citra Raya melakukan kegiatan rutin yaitu Rapat Kerja (Raker) secara langsung di sekolah. Acara Raker diawali dengan berdoa yang dipimpin oleh Bapak Synesius Adven Widyanto. Setelah berdoa kami para guru langsung dipaparkan materi terkait Budaya Organisasi di SMA Tarakanita Citra Raya oleh Bapak F. X. Widodo, M. Pd. Bapak F. X. Widodo, M. Pd menyampaikan budaya untuk menghemat listrik yaitu dengan membuka jendela pada saat pagi mengawali pembelajaran lalu setelah pukul 8 pagi baru boleh menyalakan AC. Budaya tersebut sebenarnya sudah pernah dilakukan ketika SMA masih satu gedung dengan SMP. Diharapkan dengan budaya ini dapat menghemat pengeluaran terkait biaya listrik serta dapat menjaga lingkungan hidup.

Kemudian Bapak F. X. Widodo, M. Pd menampilkan video terkait rancangan gedung yang ada di Tarakanita blok Citra Raya. Budaya Organisasi yang terdapat di SMA Tarakanita Citra Raya yaitu ada Kegiatan Terporgram (Pembelajaran diluar/di dalam sekolah), Pembiasaan (Sonji, Susire, Bibaso, Budaya Antri, 7 Gerakan PKT), serta Keteladanan (perilaku/ucapan). Terdapat metode dan mekanisme pengelolaan kegiatan yaitu Goal (Tujuan) Evidence (Bukti) > Strategy (Strategi). SMA Tarakanita Citra Raya juga menjunjung tinggi value Cc5+.

Bapak F. X. Widodo, M. Pd menyampaikan terkait dengan 7 gerakan pembiasaan berwawasan PKT yaitu ; 1.) Pantang Plastik dan Styrofoam, 2.) Galon Kejujuran, 3.) Pengelolaan Sampah, 4.) Cinta Lingkungan, 5.) Budaya Kasih, 6.) Bebas dari Narkoba dan Rokok, dan 7.) Science Fair Project serta Gerakan KPKC (Keadilan, Perdamaian, Keutuhan Ciptaan). Bukti keberhasilan dari 7 gerakan tersebut yakni seluruh warga unit karya membawa botol minum dan tempat makan sendiri, unit karya bebas dari pembungkus makanan dan minuman berbahan plastik dan styrofoam, seluruh warga unit karya tidak menggunakan sendok dan sedotan plastik, seluruh warga unit karya tidak menggunakan kantong plastik/kresek, unit karya bebas dari tanaman hias berbahan plastik, semua MOU mencantum ketentuan bebas dari kemasan plastik dan styrofoam, serta dekorasi tidak menggunakan bahan plastik, styrofoam dan bunga potong. Bapak F. X. Widodo, M. Pd menyampaikan terkait galon kejujuran yaitu gerakan yang menyediakan air minum dalan galon bagi setiap warga unit maupun orang luar, dengan mengganti sejumlah uang ketika mengambil air minum tanpa ada pengawasan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kejujuran setiap pribadi yang mengambil air dari galon yang tersedia. Bukti keberhasilan dari galon kejujuran yaitu terkumpulnya uang yang terkumpul sebanding atau lebih dari nilai nominal air yang dikonsumsi. Ada masukan untuk tim OB yaitu  untuk membersihkan dispenser secara berkala.

Bapak F. X. Widodo, M. Pd menyampaikan terkait pengelolaan sampah yaitu suatu gerakan yang dilakukan untuk menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan pengelolaan sampah meliputi pengendalian sampah, pengumpulan sampah, transfer dan transpor, pengolahan dan pembuangan akhir. Kegiatan ini bertujuan pengendalian produksi sampah serta terwujudnya lingkungan yang bersih dan produktif. Bukti keberhasilan dari gerakan ini yaitu seluruh warga unit karya menggunakan amplop bekas atau amplop yang terbuat dari kertas bekas untuk kebutuhan internal, seluruh warga unit karya menggunakan kertas bekas yang masih layak pakai untuk kebutuhan dokumen-dokumen tertentu di internal unit karya, serta seluruh unit karya menjalankan pembiasaan “satu hari bebas tempat sampah”. Bukti keberhasilan lainnya seluruh unit karya bersih dari sampah, seluruh unit karya mampu memproduksi barang bermanfaat dari sampah (pupuk organik, kertas, kerajinan tangan), seluruh unit karya melakukan aktivitas pengolahan sampah secara rutin, dan seluruh unit karya memiliki alat/sarana pembuatan kompos.

Bapak F. X. Widodo, M. Pd menyampaikan terkait gerakan cinta lingkungan yaitu suatu  gerakan untuk menumbuhkan rasa kasih/sayang kepada alam kita termasuk bumi khususnya lingkungan tempat tinggal kita. Gerakan ini bertujuan menumbuhkan tanggung jawab untuk merawat dan menjaga lingkungan hidup dengan penghijauan dan perilaku hemat energi. Bukti keberhasilan yaitu terdapat cukup tanaman di lingkungan unit karya, semua tanaman terawat dan asri, terdapat minimal 3 jenis tanaman sesuai fungsinya (toga, hias, polutan), tanaman di lingkungan sekolah menjadi sumber belajar, serta adanya energi listrik dan tissue.

Bapak F. X. Widodo, M. Pd menyampaikan terkait gerakan budaya kasih yaitu cara hidup yang dilandasi kasih Allah yang berbela rasa dan mewariskannya secara konkrit kepada sesama. Gerakan ini bertujuan terinternalisasinya kasih berbela rasa dalam diri setiap warga unit karya, serta terwujudnya iklim pendidikan yang membebaskan dan menyelamatkan. Bukti keberhasilan yaitu seluruh warga unit karya mendahului dalam memberikan senyum, sapa, salam, santun kepada setiap orang yang dijumpainya dengan tulus, seluruh warga unit mengucapkan kata “tolong” ketika meminta bantuan, seluruh warga unit mengucapkan kata “terima kasih” ketika diberi sesuatu, seluruh warga unit mengucapkan kata “maaf” ketika melakukan kesalahan/kekeliruan, seluruh warga unit mengucapkan kata “permisi” ketika lewat di depan orang lain, serta menyisihkan uang saku untuk sesama yang membutuhkan (melalui kegiatan seperti coin carolus, kolekte). Bukti keberhasilan seluruh warga unit karya menanggapi ungkapan, sapaan pertanyaan orang lain dengan menggunakan sikap, kata kalimat yang baik dan sopan, tidak terjadi kekerasan (fisik, verbal, media sosial) di unit karya, perlakuan yang adil di unit karya (tidak terjadi diskriminasi).

Bapak F. X. Widodo, M. Pd menyampaikan terkait gerakan bebas rokok dan narkoba yaitu Suatu gerakan untuk menyelamatkan manusia khususnya generasi muda dari ancaman bahaya akibat narkoba dan rokok. Gerakan ini bertujuan terwujudnya lingkungan (unit karya) bebas dari rokok dan narkoba. Bukti keberhasilan yaitu tidak ditemukan rokok, puntung rokok, bau asap rokok, serta orang yang merokok dilingkungan karya, tidak ditemukan narkoba dan pengguna narkoba di lingkungan unit karya. Strategi pelaksanaan gerakan bebas rokok dan narkoba yaitu sosialisasi, memasukan dalam tata tertib, memasang tanda kawasan bebas rokok dan narkoba, membentuk satgas anti rokok dan narkoba, kampanye, mekanisme pendektesian dini, mekanisme penanganan awal, menjalin kerjasama dengan lembaga terkait, supervisi monev, serta refleksi.

Di akhir raker disampaikan "Jika saya tidak memproduksi sampah maka saya tidak perlu repot menaruh sampah"

Raker ditutup pukul 12.00 WIB. (Juan)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment